Assabiqunal Awwalun
Pemeluk Islam pertamaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasLangsung ke: navigasi, cariAs-Sabiqun al-Awwalun adalah orang-orang terdahulu yang pertama kalimasuk/ memeluk Islam. Mereka adalah dari golongan Muhajirin dan Anshar dan merekasemua sewaktu masuk Islam berada di kota Mekkah, sekitar tahun 610 Masehi.Daftar isi EtimologiAkar kalimat as-Sabiqun dalam bahasa Arab adalah dari huruf S-B-Q.,Sabaqa sebuah kata kerja yang artinya mendahulukan, pergi sebelum, lebih dahulu,melampaui, juga berarti "sudah" atau sebelum; aksi pendahulu, bergerak sebelumnya dansebagainya, contoh:“ Dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang...(An-Nazi'at, 79:4)”yang artinya melewati atau melampaui. Sabaqa: berpacu (kata kerja). Sabiq: bertindak. Kerasulan Muhammad Awal kerasulanMuhammad dilahirkan di tengah-tengah masyarakat terbelakang yang senang dengan kekerasandan pertempuran. Ia sering menyendiri ke Gua Hira', sebuah gua bukit dekat Mekkah, yangkemudian dikenali sebagai Jabal An Nur karena bertentangan sikap dengan kebudayaan Arab pada zaman tersebut. Di sinilah ia sering berpikir dengan mendalam, memohon kepada Allahsupaya memusnahkan kekafiran dan kebodohan.Pada suatu malam, ketika Muhammad sedang bertafakur di Gua Hira', Malaikat Jibrilmendatanginya. Jibril membangkitkannya dan menyampaikan wahyu Allah di telinganya. Iadiminta membaca. Ia menjawab, "Saya tidak bisa membaca". Jibril mengulangi tiga kalimeminta agar Muhammad membaca, tetapi jawabannya tetap sama. Akhirnya, Jibril berkata:“ Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(Al-Alaq 96: 1-5) ”Ini merupakan wahyu pertama yang diterima oleh Muhammad. Ketika itu ia berusia 40 tahun.Wahyu turun kepadanya secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun. Wahyu tersebuttelah diturunkan menurut urutan yang diberikan Muhammad, dan dikumpulkan dalam kitab bernama Al Mushaf yang juga dinamakan Al-Quran (bacaan). PendakwahanSiriyyah (rahasia)Selama tiga tahun pertama, Muhammad hanya menyebarkan agama terbatas kepada teman-teman dekat dan kerabatnya. Kebanyakan dari mereka yang percaya dan meyakini ajaranMuhammad adalah para anggota keluarganya serta golongan masyarakat awam. Muhammadmenjadi nabi dan berdakwah pada kisaran tahun 610 - 614 Masehi. Setelah adanya wahyu, surat
“ Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Rabbmuagungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala)tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Rabbmu, bersabarlah. (Al-Mudatsir 74: 1-7)”Dengan turunnya surat Al-Muddatsir ini, mulailah Rasulullah berdakwah. Mula-mula iamelakukannya secara sembunyi-sembunyi di lingkungan keluarga, sahabat, pengasuh dan budaknya. Orang pertama yang menyambut dakwahnya adalah Khadijah, istrinya. Dialah yang pertama kali masuk Islam. Menyusul setelah itu adalah Ali bin Abi Thalib, saudara sepupunyayang kala itu baru berumur 10 tahun, sehingga Ali menjadi lelaki pertama yang masuk Islam.Kemudian Abu Bakar, sahabat karibnya sejak masa kanak-kanak. Baru kemudian diikuti olehZaid bin Haritsah, bekas budak yang telah menjadi anak angkatnya, dan Ummu Aiman, pengasuh Muhammad sejak ibunya masih hidup. Setelah mereka, lalu masuk yang lainnya. AbuBakar sendiri kemudian berhasil mengislamkan beberapa orang teman dekatnya, seperti, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqas, dan Thalhah binUbaidillah. Dari dakwah yang masih rahasia ini, belasan orang telah masuk Islam. Sedangkanmenurut sejarah Islam, putri Abu Bakar yaitu Aisyah adalah orang ke 21 atau 22 yang masuk Islam.[4][sunting] TerbukaDakwah secara siriyyah ini dilakukan selama kurang lebih 3 tahun dan setelah orang Islam berjumlah 40 orang[5], maka turunlah ayat“ Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat (Asy-Syu’ara, 26:214) ”dan juga pada ayat,“ Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu)dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya kami memelihara kamudaripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu). (Al-Hijr ayat 15:94-95) ”Muhammad mulai terbuka menjalankan dakwah secara terang-terangan. Mula-mula iamengundang kerabat karibnya bangsa Quraisy dalam sebuah jamuan. Pada kesempatan itu iamenyampaikan ajarannya. Namun ternyata hanya sedikit yang menerimanya. Sebagian menolak dengan halus, sebagianmenolak dengan kasar, salah satunya adalah Abu Lahab dan istrinya Ummu Jamil. Merekasangat membenci ajaran yang dibawa oleh Muhammad. Madrasah PertamaMuhammad mulai merasa perlu mencari sebuah tempat bagi para pemeluk Islam dapat berkumpul bersama. Di tempat itu akan diajarkan kepada mereka tentang prinsip-prinsip Islam,membacakan ayat-ayat Al-Qur'an, menerangkan makna dan kandungannya, menjelaskan hukum-hukumnya dan mengajak mereka untuk melaksanakan dan mempraktikkannya. Pada akhirnyaMuhammad memilih sebuah rumah di bukit Shafa milik Abu Abdillah al-Arqam bin Abi al-Arqam. Semua kegiatan itu dilakukan secara rahasia tanpa sepengetahuan siapa pun darikalangan orang-orang kafir.Rumah Abu Abdillah al-Arqam bin Abi al-Arqam ini merupakan Madrasah pertama sepanjangsejarah Islam, tempat ilmu pengetahuan dan amal saleh diajarkan secara terpadu oleh sangguru pertama, yaitu Muhammad Rasulallah. Ia sendiri yang mengajar dan mengawasi proses pendidikan disana. Daftar pemeluk Islam AwalIbnu Hisyam pernah menulis 40 nama as-sabiqun al-awwalun. Ia menulis Khadijah dalam nomor urut pertama, Asma' di nomor urut 18, dan Aisyah di nomor urut 19. Umar Ibn Khattab berada jauh di bawah Aisyah
Yang termasuk As-Sabiqun Al-Awwalun adalah sebagai berikut:
- Khadijah binti Khuwailid
- Zaid bin Haritsah
- Ali bin Abi Thalib
- Abu Bakar Al-Shiddiq
- Ummu AimanHamzah bin Abdul Muthalib
- Abbas bin Abdul Muthalib
- Abdullah bin Abdul-Asad
- Ubay bin Kaab
- Abdullah bin Rawahah
- Abdullah bin Mas'ud
- Mus'ab bin Umair
- Mua'dz bin Jabal
- Aisyah
- Umar bin Khattab
- Utsman bin Affan
- Arwa' binti Kuraiz
- Zubair bin Awwam bin Khuwailid
- Abdurrahman bin Auf
- Sa'ad bin Abi Waqqas
Thalhah bin Ubaidillah - Abdullah bin Zubair
- Miqdad bin Aswad
- Bilal bin Rabah
- Utsman bin Mazh'un
- Said bin Zayd bin AmruAbu
- Ubaidah bin al-Jarrah
- Waraqah bin NaufalAbu Dzar
- Al-GhiffariUmar bin Anbasah
- Sa’id bin Al-Ash
- AbuSalamah bin Abdul Asad
- Abu Abdillah al-Arqam bin Abi al-Arqam
- Muawiyah bin Abu Sufyan
- Yasir bin Amir
- Ammar bin Yasir
- Sumayyah binti Khayyat
- Amir bin Abdullah
- Ja'far bin Abi ThalibKhabbab bin Al-Arat
- Ubaidah bin Harits
- Ummu al-Fadl Lubaba
- ShafiyyahAsma
- 'Fatimah bin KhattabSuhayb Ar-Rummi
As-Sabiqun al-Awwalun yang Salaf, memiliki beberapa tugas penting yang harus diembanmereka. Tugas itu meliputi:Bertauhid (mengesakan Allah),Beriman kepada para malaikat, rasul, kitab-kitab Allah, takdir Menegakkan shalat,Menunaikan zakat,Melakukan keadilan,Melakukan amal kebaikan,Meninggalkan kekejian,Meninggalkan kemungkaran,Meninggalkan kezaliman,meninggalkan penyembahan berhala,Berhala harus dihancurkan,Melarang kemusyrikan,Darah tidak ditumpahkan,Tidak ada jiwa yang harus dibunuh kecuali karena kebenaran,Jalan-jalan tetap aman,Tali silaturahmi terus dijalin,Menjunjung tinggi kesetaraan/ kemerdekaan manusia,Mencegah keburukan,Mempertahanan bela agama,Menyebarkan secara diam-diam agama yang dibawa oleh Muhammad.