Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
saya adalah siswi di SMK Negri 1 Karawang dengan jurusan Teknik Jaringan Komputer (TKJ), saya baru menduduki kelas X di SMK Negri 1 KRW. semoga kalian yang membaca blog aku ini bisa bermaafaat untuk kalian semua dan berguna bagi yang membacanya
RSS

KHUTBAH ‘ARAFAT KHUTBAH TERAKHIR NABI SAW


Di Namira, sebuah  desa  sebelah  timur  ‘Arafat,  telah  pula dipasang  sebuah  kemah  buat  Nabi SAW,  atas permintaannya. Bila matahari sudah tergelincir, dimintanya untanya al-Qashwa,  dan ia  berangkat lagi sampai di perut wadi di bilangan ‘Urana. Ditempat itulah manusia dipanggilnya, sambil ia  masih  diatas unta, dengan suara  lantang;  tapi  sungguhpun  begitu masih diulang oleh Rabi’a bin Umayya bin Khalaf.  Setelah  mengucapkan
syukur  dan puji kepada Allah dengan berhenti pada setiap anak kalimat Nabi saw berkata,
WASIAT Nabi SAW
arafah KHUTBAH ARAFAT KHUTBAH TERAKHIR NABI SAW

“Wahai manusia sekalian! perhatikanlah kata-kataku ini! Aku tidak tahu, kalau-kalau sesudah tahun ini, dalam keadaan seperti ini, tidak lagi aku akan bertemu dengan kamu sekalian”.
“Saudara-saudara!5 Bahwasanya darah kamu dan harta-benda kamu sekalian adalah suci buat kamu, seperti hari ini dan bulan ini yang suci sampai datang masanya kamu sekalian menghadap Tuhan. Dan pasti kamu akan menghadap Tuhan; pada waktu itu kamu dimintai pertanggung-jawaban atas segala perbuatanmu. Ya, aku sudah menyampaikan ini!”
“Barangsiapa telah diserahi amanat, tunaikanlah amanat itu kepada yang berhak menerimanya”.
“Bahwa semua riba sudah tidak berlaku. Tetapi kamu berhak menerima kembali modalmu. Janganlah kamu berbuat aniaya terhadap orang lain, dan jangan pula kamu teraniaya. Allah telah menentukan bahwa tidak boleh lagi ada riba dan bahwa riba ‘Abbas bin ‘Abd’l-Muttalib semua sudah tidak berlaku”.
“Bahwa semua tuntutan darah selama masa jahiliah tidak berlaku lagi, dan bahwa tuntutan darah pertama yang kuhapuskan ialah darah Ibn Rabi’a bin’l Harith bin ‘Abd’l-Muttalib!
“Kemudian daripada itu saudara-saudara.5 Hari ini nafsu setan yang minta disembah di negeri ini sudah putus buat selama-lamanya. Tetapi, kalau kamu turutkan dia walau pun dalam hal yang kamu anggap kecil, yang berarti merendahkan segala amal perbuatanmu, niscaya akan senanglah dia. Oleh karena itu peliharalah agamamu ini baik-baik”.
“Saudara-saudara.5 Menunda-nunda berlakunya larangan bulan suci berarti memperbesar kekufuran. Dengan itu orang-orang kafir itu tersesat. Pada satu tahun mereka langgar dan pada tahun lain mereka sucikan, untuk disesuaikan dengan jumlah yang sudah disucikan Tuhan. Kemudian mereka menghalalkan apa yang sudah diharamkan  Allah dan mengharamkan mana yang sudah dihalalkan”.
“Zaman itu berputar sejak Allah menciptakan langit dan bumi ini. Jumlah bilangan bulan menurut Tuhan ada duabelas bulan, empat bulan di antaranya ialah bulan suci, tiga bulan berturut-turut dan bulan Rajab itu antara bulan Jumadilakhir dan Sya’ban”.
“Kemudian daripada itu, saudara-saudara.5 Sebagaimana kamu mempunyai hak atas isteri kamu, juga isterimu sama mempunyai hak atas kamu. Hak kamu-atas mereka ialah untuk tidak mengijinkan orang yang tidak kamu sukai menginjakkan kaki ke atas lantaimu, dan jangan sampai mereka secara jelas membawa perbuatan keji. Kalau sampai mereka melakukan semua itu Tuhan mengijinkan kamu berpisah tempat tidur dengan mereka dan boleh memukul mereka dengan suatu pukulan yang tidak sampai mengganggu. Bila mereka sudah tidak lagi melakukan itu, maka kewajiban kamulah memberi nafkah dan pakaian kepada mereka dengan sopan-santun. Berlaku baiklah terhadap isteri kamu, mereka itu kawan-kawan yang membantumu, mereka tidak memiliki sesuatu untuk diri mereka. Kamu mengambil mereka sebagai amanat Tuhan, dan kehormatan mereka dihalalkan buat kamu dengan nama Tuhan”.
“Perhatikanlah kata-kataku ini, saudara-saudara5 Aku sudah menyampaikan ini. Ada masalah yang sudah jelas kutinggalkan ditangan kamu, yang jika kamu pegang teguh, kamu takkan sesat selama-lamanya – Kitabullah dan Sunnah Rasulullah”.
“Wahai Manusia sekalian!5 Dengarkan kata-kataku ini dan perhatikan! Kamu akan mengerti, bahwa setiap Muslim adalah saudara buat Muslim yang lain, dan kaum Muslimin semua bersaudara. Tetapi seseorang tidak dibenarkan (mengambil sesuatu) dari saudaranya, kecuali jika dengan senang hati diberikan kepadanya. Janganlah kamu menganiaya diri sendiri”.
“Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?”
Sementara Nabi SAW mengucapkan itu  Rabi’a  mengulanginya  kalimat demi   kalimat,   sambil   meminta  kepada  orang  banyak  itu menjaganya dengan penuh kesadaran. Nabi  SAW juga  menugaskan  dia supaya  menanyai  mereka  misalnya:  Rasulullah bertanya “hari apakah ini?” Mereka menjawab: Hari Haji Akbar!  Nabi SAW bertanya lagi:
“Katakan kepada mereka, bahwa darah dan harta kamu oleh Tuhan disucikan, seperti hari ini yang suci, sampai datang masanya kamu sekalian bertemu Tuhan.”
Setelah sampai pada penutup kata-katanya itu ia berkata lagi:
“Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?!”
Maka serentak dari segenap penjuru orang menjawab: “Ya!”
Lalu katanya: “Ya Allah, saksikanlah ini!”
Selesai Nabi SAW mengucapkan pidato ia  turun  dari  al-Qashwa’  – untanya  itu.  Ia  masih  di tempat itu juga sampai pada waktu sembahyang lohor dan asar. Kemudian  menaiki  kembali  untanya
menuju  Shakharat.  Pada  waktu  itulah  Nahi  a.s. membacakan firman Tuhan ini kepada mereka:
“Hari inilah Kusempurnakan agamamu ini untuk kamu sekalian dengan Kucukupkan NikmatKu kepada kamu, dan yang Kusukai Islam inilah menjadi agama kamu.” (Qur’an, 5: 3)
Abu Bakr ketika mendengarkan ayat itu ia menangis, ia  merasa, bahwa  risalah Nabi SAW sudah selesai dan sudah dekat pula saatnya Nabi SAW hendak menghadap Tuhan.
Setelah  meninggalkan  Arafat  malam  itu  Nabi SAW bermalam di Muzdalifa.  Pagi-pagi  ia bangun dan turun ke Masy’ar’l-Haram. Kemudian  ia  pergi  ke  Mina  dan  dalam  perjalanan  itu  ia melemparkan  batu-batu  kerikil. Bila sudah sampai di kemah ia menyembelih 63 ekor unta, setiap seekor unta untuk satu  tahun
umurnya, dan yang  selebihnya  dari jumlah seratus ekor unta kurban  yang  dibawa  Nabi SAWsewaktu  keluar  dari  Medinah – disembelih   oleh  Ali.  Kemudian  Nabi SAW mencukur  rambut  dan menyelesaikan ibadah hajinya.
Dengan selesainya ibadah haji ini, ada orang yang menamakannya ‘Ibadah  haji  perpisahan’  yang lain menyebutkan ‘ibadah haji penyampaian’ ada lagi yang mengatakan  ‘ibadah  haji  Islam.’6
Nama-nama   itu  memang  benar  semua.  Disebut  ‘ibadah  haji perpisahan’ karena ini yang penghabisan kali Muhammad  melihat Mekah  dan  Ka’bah.  Dengan  ‘ibadah haji Islam,’ karena Tuhan telah  menyempurnakan  agama  ini  kepada  umat  manusia   dan mencukupkan  pula nikmatNya. ‘Ibadah haji penyampaian’ berarti
Nabi SAW telah menyampaikan kepada umat  manusia  apa  yang  telah diperintahkan  Tuhan  kepadanya.  Tiada  lain  Muhammad  hanya memberi  peringatan  dan   pembawa   berita   gembira   kepada orang-orang beriman.
Catatan kaki:
5 Aslinya Ayyuhan-nas, harfiah: “Wahai manusia!” .
6 Yakni ‘Hijjat’l-Wada’, ‘hijjat’l-balagh’ dan ‘hijjat’l-Islam.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0